Budidaya Ulat Hongkong
Budidaya Ulat Hongkong
Pemilihan Induk
1.Untuk pemilihan induk,
usahakan tidak lebih dari 2 kg,
agar ulat yang jadi kepompong
ukurannya bisa besar-besar (rata-
rata panjang 15 mm dan lebar 4
mm . Sedangkan ulat dewasa
dengan ukuran panjang rata-rata
15 mm, dan diameter rata-rata 3
mm akan mulai menjadi
kepompong sekitar 7 sampai 10
hari lagi secara bergantian.
2.Pengambilan kepompong, harus
dilakukan selama 3 (tiga) hari
sekali, supaya kepompong yang
sudah dipisah dan ditempatkan
di dalam kotak tersendiri
berubah menjadi kumbang secara
serentak.
3.Pemilihan kepompong,
dilakukan tiga hari sekali, serta
kepompong yang dipilih haruslah
yang sudah berwarna putih
kecoklatan. Dan cara
pengambilannya pun, harus hati-
hati jangan sampai lecet/cacat.
Apabila terjadi, maka kepompong
akan mati busuk. Kepompong
yang sudah dipilih, kita taruh di
dalam kotak pemeliharan yang
sudah diberi alas
koran.Kemudian, disebar
sedemikian rupa. Jangan sampai
bertumpuk, lalu ditutup kembali
memakai kertas koran hingga
rapat.
4.Kepompong akan menjadi
kumbang, dalam usia mulai 10
hari. Dan apabila sayap kumbang
masih berwarna kecoklatan,
jangan diambil dulu. Biarkan
sampai berwarna hitam
mengkilat, dan kumbang siap
ditelurkan. Satu kotak/peti, kita
tebari kumbang sekitar 250 gr,
dan berikan kapas sebagai alas
untuk bertelur yang sudah
dibeberkan.
5.Pembibitan ini dibiarkan
sampai 7 hari, dan diturunkan
bila waktu tersebut tiba.
Kumbang yang sudah terpisah
dari kapas, diberi kapas baru lagi
dan begitu seterusnya. Tingkat
kematian pada kumbang ini, bisa
mencapai 2 s/d 4 persen sekali
turun.
6.Kapas yang ada telurnya, kita
simpan dalam peti terpisah, telur
akan mulai menetas setelah 10
hari. Setelah usia ulat mencapai
30 hari baru kita pisahkan dari
kapasnya.
Pemberian Pakan
1. Pemberian Pakan untuk ulat
bibit.
A.Untuk satu kotak beri makanan
sekitar 500 gr, dengan interval
waktu 4 hari sekali. Atau apabila
makanan sudah benar-benar
bersih, dengan cara dikepal-kepal
menjadi 3 bagian. Gunanya
supaya kepompong yang ada,
tidak tertimbun makanan karena
apabila hal ini terjadi
kepompong akan busuk.
B.Selain ampas tahu dan dedak,
makanan sebaiknya dicampur
dengan tepung tulang atau pur,
tujuannya agar kepompong besar-
besar.
C.Pemberian pakan untuk
kumbang, jangan terlalu banyak
dan caranya disebar merata
sekitar 100 gr sekali makan per 3
hari sekali.
2 Pemberian makan untuk ulat
kecil.
a.Apabila ulat masih ada dalam
kapas, sebaiknya pemberian
pakan dengan sayuran sosin,
capcay atau selada, cabut
maksimal 4 lembar sampai habis,
dan sayuran tersebut dijemur
dulu sampai setengah kering.
b.Apabila makanan biasa,
ukurannya 100 gr dan disebar
tunggu sampai makanan itu
habis, baru diberi lagi.
c. Apabila ulat sudah terpisah
dari kapas, pemberian pakan
sekitar 1 kg, dengan cara dikepal
dan sebagian disebar merata.
Sedangkan untuk ulat kecil, satu
kotak sekitar 2 kg dengan ukuran
ulat panjang 6 mm dan
diameternya 1,5 mm (umur 30 -
60 hari).
d. Untuk ulat dewasa (umur 60 -
90 hari), pemberian pakan 1,5 kg
sampai dengan 2 kg per kotak,
dengan cara dikepal dan disebar
sedikit.
Tempat Peternakan
Usahakan untuk tempat/
bangunan peternakan ini, terbuat
secara permanen atau terbuat
dari tembok sekelilingnya.
Tujuannya, agar terhindar dari
tikus atau hama semut. Atap
terbuat dari enternit, dan 95%
bangunan tertutup. Lantai
terbuat dari tembok atau ubin.
Suhu sangat mempengaruhi
pertumbuhan ulat. Usahakan
suhu dalam ruangan, tetap
antara 29 - 30 derajat celcius dan
selalu lembab. Artinya tidak
terlalu dingin, dan tidak terlalu
panas. Suhu tersebut, merupakan
suhu terbaik untuk ternak ini.
Penyakit
Ciri-ciri ulat yang terkena
penyakit dan
penanggulangannya:
1. Kulit ulat kuning kehitam-
hitaman.
Jangan terlalu banyak diberi
makan dari daun-daunan, dan
jangan terlalu banyak diberi
dedak.
2. Ulat mati berwarna merah.
Apabila hal ini terjadi, maka
pencegahannya adalah
pemberian pakan tidak terlalu
basah. Hal ini harus segera
diatasi karena penyakit ini selain
menular menyerang dengan
cepat.
3. Ulat mati berwarna hitam
Hal ini terjadi apabila pemberian
makanan disebar, biasanya
terjadi pada ulat dewasa usia 1
sampai 3 bulan, maka alangkah
baik pemberian makanannya
dilakukan secara dikepal-kepal.
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dengan induk
(ulat dewasa 1 kg)
1. Dari pembibitan 1000 gr ulat
dewasa usia 90 hari, maka
keseluruhan kepompong yang
akan dihasilkan adalah 900 gr
secara bertahap dalam 10 kali
pengambilan kepompong.
2. Dari 900 gr kepompong, maka
akan dihasilkan 700 gr kumbang
sehat dan siap bertelur, dengan
tingkat kematian dari kepompong
menjadi kumbang sekitar 2%
setiap pengambilan kumbang.
Dari 1 kg ulat bibit, maka akan
dihasilkan 33,1 kg ulat siap jual
dengan rincian sebagai berikut:
Target hasil tersebut, dapat
dicapai apabila tingkat kematian
kumbang hanya 1 % dan
makanan terjamin, serta
perkembangannya bagus.
3. Makanan untuk 1 kg induk
sampai habis terjual: a. Ampas
tahu 50 kg kering, b. Dedak 5 kg
4. Penyusutan
Ampas tahu yang basah setelah
diperas akan menyusut; dari 25
kg basah menjadi 15 kg kering,
dengan kadar air l5%.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar