Harga daging ayam hidup


Surabaya, Malang,

Blitar, Kediri,

Jember, Lamongan

dan sekitarnya

< 17.500

SINAR UNGGAS poultry shop

Harga telur ayam ras


JEMBER=13600

BANYUWANGI=13700

SURABAYA=13000

LUMAJANG=13000

MALANG=13100

PARE=12400

BLITAR=12300

SINAR UNGGAS poultry shop

Teknik Bubidaya ulat balap atau ulat kandang


Teknik Bubidaya ulat balap

atau ulat kandang

Media :

- 5 kotak untuk

kepik - 1 ayakan

kepik

- 14 kotak untuk

ulat          - 1 ayakan

jangel

- 30 Keset

- 2

botol seprotan kepik &

ulat

- Jangle jagung

secukupnya -  cepuk

pemberian pakan

- 1 Ayakan

ulat - 2

ember tempat pakan

Ukuran Media :

Panjang = 120 cm

Lebar = 60 cm

Jumlah

media :

- 5 kotak untuk Kepik

dengan ukuran tinggi

11 cm di kasih isolasi

besar

- 14 kotak untuk ulat

dengan ukuran tinggi

7 cm dikasih isolasi

besar

Bahan media :

- Pingiran media

memakai sebetan kayu

yang lunak misalnya:

kayu

sengon,mauni ,dsb.

- Alas media atau

bagian bawah

memakai triplek

Pemberian Pakan :

Sehari 1 kali makan dan

diseprot dengan obat atau

vitamin

Ukuran pakan :

Utuk Induk / Kepik : campuran

5 gemgam atau cepuk polar /

katul

Dedak + mineral 1 sendok +

topmix + seperempat Kilo gram

144.di campur jadi Satu di

campur air secukupnya.

Untuk ulat :

campuran 5 gemgam polar

cepuk /katul

Dedak + mineral 1 sendok +

topmix + setengah kilogram

511 tanpa di haluskan

dicampur jadi satu di campur

air secukupnya.

Penyemprotan :

- setiap hari kepik

diseprot x stimulan

satu sendok obt

- Utuk ulat disemprot

dengan neobro satu

sendok obt + b

complek 3 biji

- Sisa vitamin bisa

dicampurkan pakan

Cara panen :

- Media janggel

diayak

- Hari ke 5 di lihat

apakah sudah menetas

kalau sudah berarti di

tambah 3 hari diayak

untuk dipindahkan ke

kotak ulat dan diberi

makan langsung

- Untuk kepek di

biarkan selama 2 hari

puasa tanpa di kasih

makan tetapi tetap di

sempor memakai

vortevit /vita chik satu

sendok obt.

- Waktu kepik

dipuasakan tidak perlu

dikasih media keset.

- Sedangkan keset

diketek2 kan supaya

sisa ulat yg masih

sembunyi bisa

diketahui.

- Setelah itu keset di

cuci dan di jemur

- Waktu panen di

ayak hingga tersisa

ulat tanpa pakanan

Nb: - Pemanenan setelah

pemindahan minimal 12 hari

maksimal agak besar

- Bila sudah ganti kulit

( nlungsungi ) pemberian

pakan untuk ulat di lebihi

8 cepuk

- Tanpa pencahayaan

lampu supaya tidak

terbang kemana –

mana iduk kepik

SINAR UNGGAS poultry shop

Harga telur ayam ras



JEMBER=14200

BANYUWANGI=14200

SURABAYA=13400

LUMAJANG=13300

MALANG=13500

PARE=13100

BLITAR=13100

SINAR UNGGAS poultry shop

Budidaya Ulat Hongkong


Budidaya Ulat Hongkong

Pemilihan Induk

1.Untuk pemilihan induk,

usahakan tidak lebih dari 2 kg,

agar ulat yang jadi kepompong

ukurannya bisa besar-besar (rata-

rata panjang 15 mm dan lebar 4

mm . Sedangkan ulat dewasa

dengan ukuran panjang rata-rata

15 mm, dan diameter rata-rata 3

mm akan mulai menjadi

kepompong sekitar 7 sampai 10

hari lagi secara bergantian.

2.Pengambilan kepompong, harus

dilakukan selama 3 (tiga) hari

sekali, supaya kepompong yang

sudah dipisah dan ditempatkan

di dalam kotak tersendiri

berubah menjadi kumbang secara

serentak.

3.Pemilihan kepompong,

dilakukan tiga hari sekali, serta

kepompong yang dipilih haruslah

yang sudah berwarna putih

kecoklatan. Dan cara

pengambilannya pun, harus hati-

hati jangan sampai lecet/cacat.

Apabila terjadi, maka kepompong

akan mati busuk. Kepompong

yang sudah dipilih, kita taruh di

dalam kotak pemeliharan yang

sudah diberi alas

koran.Kemudian, disebar

sedemikian rupa. Jangan sampai

bertumpuk, lalu ditutup kembali

memakai kertas koran hingga

rapat.

4.Kepompong akan menjadi

kumbang, dalam usia mulai 10

hari. Dan apabila sayap kumbang

masih berwarna kecoklatan,

jangan diambil dulu. Biarkan

sampai berwarna hitam

mengkilat, dan kumbang siap

ditelurkan. Satu kotak/peti, kita

tebari kumbang sekitar 250 gr,

dan berikan kapas sebagai alas

untuk bertelur yang sudah

dibeberkan.

5.Pembibitan ini dibiarkan

sampai 7 hari, dan diturunkan

bila waktu tersebut tiba.

Kumbang yang sudah terpisah

dari kapas, diberi kapas baru lagi

dan begitu seterusnya. Tingkat

kematian pada kumbang ini, bisa

mencapai 2 s/d 4 persen sekali

turun.

6.Kapas yang ada telurnya, kita

simpan dalam peti terpisah, telur

akan mulai menetas setelah 10

hari. Setelah usia ulat mencapai

30 hari baru kita pisahkan dari

kapasnya.

Pemberian Pakan

1. Pemberian Pakan untuk ulat

bibit.

A.Untuk satu kotak beri makanan

sekitar 500 gr, dengan interval

waktu 4 hari sekali. Atau apabila

makanan sudah benar-benar

bersih, dengan cara dikepal-kepal

menjadi 3 bagian. Gunanya

supaya kepompong yang ada,

tidak tertimbun makanan karena

apabila hal ini terjadi

kepompong akan busuk.

B.Selain ampas tahu dan dedak,

makanan sebaiknya dicampur

dengan tepung tulang atau pur,

tujuannya agar kepompong besar-

besar.

C.Pemberian pakan untuk

kumbang, jangan terlalu banyak

dan caranya disebar merata

sekitar 100 gr sekali makan per 3

hari sekali.

2 Pemberian makan untuk ulat

kecil.

a.Apabila ulat masih ada dalam

kapas, sebaiknya pemberian

pakan dengan sayuran sosin,

capcay atau selada, cabut

maksimal 4 lembar sampai habis,

dan sayuran tersebut dijemur

dulu sampai setengah kering.

b.Apabila makanan biasa,

ukurannya 100 gr dan disebar

tunggu sampai makanan itu

habis, baru diberi lagi.

c. Apabila ulat sudah terpisah

dari kapas, pemberian pakan

sekitar 1 kg, dengan cara dikepal

dan sebagian disebar merata.

Sedangkan untuk ulat kecil, satu

kotak sekitar 2 kg dengan ukuran

ulat panjang 6 mm dan

diameternya 1,5 mm (umur 30 -

60 hari).

d. Untuk ulat dewasa (umur 60 -

90 hari), pemberian pakan 1,5 kg

sampai dengan 2 kg per kotak,

dengan cara dikepal dan disebar

sedikit.

Tempat Peternakan

Usahakan untuk tempat/

bangunan peternakan ini, terbuat

secara permanen atau terbuat

dari tembok sekelilingnya.

Tujuannya, agar terhindar dari

tikus atau hama semut. Atap

terbuat dari enternit, dan 95%

bangunan tertutup. Lantai

terbuat dari tembok atau ubin.

Suhu sangat mempengaruhi

pertumbuhan ulat. Usahakan

suhu dalam ruangan, tetap

antara 29 - 30 derajat celcius dan

selalu lembab. Artinya tidak

terlalu dingin, dan tidak terlalu

panas. Suhu tersebut, merupakan

suhu terbaik untuk ternak ini.

Penyakit

Ciri-ciri ulat yang terkena

penyakit dan

penanggulangannya:

1. Kulit ulat kuning kehitam-

hitaman.

Jangan terlalu banyak diberi

makan dari daun-daunan, dan

jangan terlalu banyak diberi

dedak.

2. Ulat mati berwarna merah.

Apabila hal ini terjadi, maka

pencegahannya adalah

pemberian pakan tidak terlalu

basah. Hal ini harus segera

diatasi karena penyakit ini selain

menular menyerang dengan

cepat.

3. Ulat mati berwarna hitam

Hal ini terjadi apabila pemberian

makanan disebar, biasanya

terjadi pada ulat dewasa usia 1

sampai 3 bulan, maka alangkah

baik pemberian makanannya

dilakukan secara dikepal-kepal.

Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi dengan induk

(ulat dewasa 1 kg)

1. Dari pembibitan 1000 gr ulat

dewasa usia 90 hari, maka

keseluruhan kepompong yang

akan dihasilkan adalah 900 gr

secara bertahap dalam 10 kali

pengambilan kepompong.

2. Dari 900 gr kepompong, maka

akan dihasilkan 700 gr kumbang

sehat dan siap bertelur, dengan

tingkat kematian dari kepompong

menjadi kumbang sekitar 2%

setiap pengambilan kumbang.

Dari 1 kg ulat bibit, maka akan

dihasilkan 33,1 kg ulat siap jual

dengan rincian sebagai berikut:

Target hasil tersebut, dapat

dicapai apabila tingkat kematian

kumbang hanya 1 % dan

makanan terjamin, serta

perkembangannya bagus.

3. Makanan untuk 1 kg induk

sampai habis terjual: a. Ampas

tahu 50 kg kering, b. Dedak 5 kg

4. Penyusutan

Ampas tahu yang basah setelah

diperas akan menyusut; dari 25

kg basah menjadi 15 kg kering,

dengan kadar air l5%.-

RUMUS - RUMUS PERHITUNGAN BROILER


RUMUS - RUMUS PERHITUNGAN

BROILER

Istilah yang dipakai :

CI : Chick-in (Ayam Masuk)

Pop : Populasi (Jumlah Ayam)

ABW : Bobot Rata-rata

FI : Feed Intake (Konsumsi Pakan per

Ekor)

FCR : Konversi pakan terhadap daging

Umur : Umur rata-rata (hari)

Dep : Deplesi (Mati & Culling)

SA : Sisa Ayam

IP : Indeks Performance

Berat : 1 kg = 1000 gram 1 gram =

0,001 kg 10 gram = 0,01 kg

Pakan : 1 sak = 50 kg = 50000 gram

ABW = Total Bobot Panen = Total

Bobot (gram)

Ayam Terpanen Jumlah Ayam (ekor)

Contoh : 1. Jumlah terpanen 9800

ekor, total Bobot 18200 kg

ABW = 18200 = 1,857 kg

9800

2. Jumlah bobot sampling 9,80 kg,

yang ditimbang 15 ekor

9,80 kg = 9800 gram

ABW = 9800 = 653,33 gram/ekor

15

FI = Pakan total (kg) = Pakan (gram)

Ayam panen (ekor) SA (ekor)

Contoh : 1. Jumlah ayam terpanen

9800 ekor, habis pakan 28 ton

(28000kg)

FI = 28000 = 2,857 kg/ekor

9800

2. Minggu I, Habis pakan 31 sak, sisa

ayam 9940 ekor

31 sak = 31 x 50 kg = 1550 kg atau

1550000 gram

FI = 1550000 = 155,94 gram/ekor

9940

FCR = Pakan total (kg) = FI (gram)

Bobot Total (kg) ABW (gram)

Contoh : 1. Jumlah bobot panen total

18200 kg, habis pakan 28 ton (28000

kg)

FCR = 28000 = 1,538

18200

berarti untuk menghasilkan 1 kg

daging dibutuhkan 1,538 kg pakan

2. Minggu I, Feed intake 150 gram,

ABW 180 gram

FCR = 150 = 0,833

180

Dep = (Pop - Ayam Panen) x 100% =

(Mati + Culling) x 100%

Populasi Populasi

Contoh : 1. Total panen 9800 ekor,

populasi awal 10000 ekor

Dep = (10000 - 9800) x 100% = 2,00 %

10000

2. Minggu I, mati 30 ekor, culling 15

ekor. Populasi 10000 ekor

Dep = (30 - 15) x 100% = 0,45%

10000

Umur = (umur panen 1 x jml ayam) +

(umur panen 2 x jumlah ayam) +

…….dst.

Jumlah ayam terpanen

Umur mingguan sesuai umur

timbang,

timbang 1 mgg berarti umur 7 hari,

dst.

Contoh : No DO Umur Jml ekor

1 31 2500

2 32 5800

3 33 1500

Jumlah 9800

Umur = (31 x 2500) + (32 x 5800) +

(33 x 1500) = 312600 = 31,89 hari

9800 9800

IP (Indeks Performance) = Merupakan

ukuran keberhasilan produksi ayam

broiler

(nilai 000 sampai dengan 400)

Faktor : ABW, Daya hidup, FCR, Umur

Daya hidup (live ability) = (100% -

Dep)

IP = (Daya hidup) x ABW (kg) x 100

FCR x Umur Rata-rata (hari)

Contoh : 1. Timbangan minggu I,

ABW 180 gram ( = 0,18 kg), Pakan 150

gram,

mati & culling 30 ekor dari 10000 ekor

berarti: FCR = pakan/ ABW = 150/180

= 0,833

Dep = (30 x 100) / 10000 = 0,30%

IP = (100% - 0,30%) x 0,18 kg x 100 =

307,77

0,833 x 7 hari

2. Pop 10000, terpanen 9800 ekor,

total Bobot 18500 kg

menghabiskan pakan 28500 kg, Umur

panen rata-rata 33 hari

berarti ABW = 18500/9800 = 1,887 kg/

ekor

Dep = (200/10000) x 100% = 2,00 %

FI = 28500/9800 = 2,908 kg/ekor

FCR = 28500/18500 = 1,540

IP = (100% - 2,00%) x 1,887 kg x 100

= 363,88

1,540 x 33 hari

REAKTOR DIGESTER PROBIOTIK


REAKTOR DIGESTER PROBIOTIK

Sesuatu yang

baru, bisa terwujud, kadang kala di

luar kehendak si pembuat,

terbentuknya begitu saja terjadi

tanpa perencanaan. Seperti

Reaktor Digester Probiotik ini, ide

pembuatan malah datangnya dari

rekanan peternak. Pada postingan

saya sebelumnya “ Herbal Top

Penghancur Segala Penyakit Ayam “

dan “ Pendongkrak Bobot Kambing

dan Sapi “ Metode pembuatan

herbal dengan perebusan, hasilnya

bagus tapi repot pada aplikasinya.

Setiap hari mesti

rutin merebus, perlu biaya dan

tenaga berlebih. Makanya peternak

berpikir bagaimana carannya agar

pengerjaannya lebih praktis dan

ekonomis. Sebenarnya bisa pak,

cuman saya belum membuatnya.

Pakai reaktor digester, eiit…malah

suruh dibuatkan…hehehe……..

Begitu sejarah terciptanya reaktor

digester probiotik, unik, lucu…dan

setelah jadi…paras wajah puas

gembira dari peternak ini yang

nilainya ndak bisa di

hargai.Sayapun ikut bahagia

melihatnya.

PEMBUATAN REAKTOR DIGESTER

Tingkat kesulitan

pembuatan reaktor pada skala

sedang, yang terpenting harus

tersedia bor mesin dengan segala

ukuran mata bor, gergaji “U”,

gergaji manual, alat pendeteksi

kebocoran. Setelah semua siap,

tinggal pengerjaannya, jangan

takut salah, tidak jadi, bocor. Sing

penting kerjakan dahulu, jadi atau

ndak jadi kerjakan dulu.

Semangat…semangat…semangat…

BAHAN-BAHAN

1. Satu buah drum plastik 150/

250 liter

2. Dop pralon 3 inn

3. Scrap kran luar dalam ¾

4. Kran air ¾

5. Lem tahan air “Taglin”

6. Selang plastik bening seukuran

jari kelingking 70 cm

7. Botol bekas aqua 1,5 liter

8. Lakban

9. Tali rafia

10. Kayu reng sepanjang 2 meter

Tutup drum

yang pertama di garap, buat

lubang seukuran Dop pralon 3 inn,

harus rata tidak boleh ada lubang

meski hanya sebesar jarum. Jika

masih bocor maka proses

fermentasi reaktor digester tidak

terjadi. Masukkan dop pralon pada

lubang, olesi lem merata bagian

atas dan bawah, merata melekat.

Lalu buat lubang angin, bisa pakai

bekas dop angin ban sepeda, lem

dengan kuat bagian dalam dan

luar. Selang plastik bening

seukuran kelingking ditancapkan

pada ujung dop angin.

Bagian

tampungan drum, pada bagian

muka bawah di buat lubang kran.

Ini adalah pengerjaan terpenting,

biasanya kegagalan reaktor

digester pada bagian ini. Setelah

lubang terbentuk scrap luar dan

dalam di pasang secara bersamaan

denga di bantu pakai kunci inggris

atau badut. Pada bagian dalam

harus benar-benar kuat,olesi lem

luar dalam. Dalam kondisi kering

kran muka ¾ di pasang setelah

diuliri selotif. Buat sekuat

mungkin, jangan sampai air bisa

merembes keluar, jika hal itu

terjadi digester di anggap gagal.

Bahan-bahan terpasang semua lalu

drum di cuci bersih, keringkan.

Nah………..proses pembuatan

reaktor digester probiotik selesai,

mudah tho…………………………….

BAHAN BAHAN HERBAL

a. Kunyit atau kunir 6 – 8 kg

b. Temulawak 2 – 3 kg

c. Jahe 1 – 2 kg

d. Daun sirih 2 – 3 kg

e. Brotowali 2 – 3 kg

f. Asem jawa 2 kg

g. Gula jawa 2 – 3 kg

h. Stater EM4 peternakan 1 – 2

liter

i. Air segar 150 liter

LANGKAH PEMBUATAN

1. Kunyit, temulawak, di cuci bersih

tiriskan lalu di parut/ blender/ di

gilingkan ke pasar. Tampung pada

wadah besar lantas di peras di

ambil sarinya, sampai air perasan

menjadi bening. Hasil sari perasan

di masukkan pada drum digester.

2. Jahe, brotowali, daun sirih

dirajang/dicincang lembut lalu

direbus, pengulangan perebusan

hingga air rebusan tidak berwarna

coklat lagi. Setelah dingin air

rebusan di masukkan drum

digester.

3. Asem jawa di buang isinya lalu

di peras dioleni, hasil ulenan

pertama berbentuk seperti bubur.

Terus diuleni sampai tidak

berbentuk bubur lagi.

4. Gula jawa di sisir halus

kemudian di masak hingga mencair

semua, dinginkan, masukkan ke

dalam drum reaktor digester

probiotik.

5. Stater EM4 peternakan di

masukan dalam drum, lalu di tutup

sangat rapat dengan lakban

rangkap berlapis 3 – 6 lembar

lakban. 3kali pada pertemuan bibir

tutup drum dan badan drum, 2

lapisan bagian atas dan 2 bagian

lakban bagaian bawah. Lamanya

waktu proses dala reaktor digester

14 – 20 hari, baru hasil herbal

probiotik dapat di gunakan.

Pengadukan reaktor digester lewat

dop pralon 3 inn, setiap 3 hari

sekali. Sedang gas yang dihasilkan

keluar melalui selang plastik

bening yang di masukkan dalam

botol aqua 1,5 liter yang telah di

isi air, sehingga gas dari dalam

bisa keluar, tapi udara luar tidak

bisa masuk ke dalam.

Seandainya semua bahan herbal

dapat di hancurkan atau di

lembutkan, maka tinggal memeras

lalu dimasukkan dalam reaktor

digester semua bahan herbal ke

dalam digester , hasil perasan dan

ampas dari herbal. Hasilnya lebih

bagus di bandingkan kalau Cuma

perasan yang di masukkan.

ATURAN

PAKAI

Ayam dan itik/ bebek : 5 - 10 ml

tiap 1 liter air, dapat di pakai

setiap hari, ini untuk dosis

pencegahan Sedang untuk

pengobatan saya sarankan tetap

memakai aturan dalam postingan

“Herbal Top Penghancur Segala

Penyakit Ayam “ Pakai metode

perebusan.

Kambing : Untuk kambing lebih

mujarab sistem “ cekok “ saja

seminggu sekali 100 ml untuk

seekor kambing, untuk yang masih

kecil dosis setengahnya

Sapi dan kerbau dan kuda : 500 ml

seminggu sekali, model cekok juga.

Sebenarnya dengan di campurkan

ke komboran juga bisa, tinggal di

sesuaikan saja. Untuk lebih jelas

buka postingan saya “ Pendongkrak

bobot kambing dan sapi “

Jika masih kurang jelas juga buka

blog saya: BUMITERNAK-

BETHA.BLOGSPOT.COM Sekedar

infomarsi harga 1 set reaktor

digester probiotik Rp 400.000.

Sedang harga eceran hasil

probiotik herbal Rp 10.000 per

liter. Jangan bandingkan dengan

harga probiotik produk lain,

harganya pasti njomplang.

Pertimbangan saya sih Cuma saling

menolong, masa sesama petenak

saling memeras, menipu, mana hati

nuranimu….? Begitu selamat

mencoba……………

KEUNGGULAN PROBIOTIK

1. FCR ( feed conversi rasio ) lebih

baik.

2. Tingkat digestibel/ ketercernaan

lebih sempurna.

3. Asupan pakan lebih irit.

4. Uji tantang antibody/ ketahanan

daya tahan tubuh lebih baik.

5. Produktivitas lebih unggul

6. Lama/ waktu pemeliharaan

ternak potong lebih singkat

7. Periode produksi telur dan susu

makin panjang.

8. Cemaran kontaminasi antibiotika

bisa di minimalisir

9. Harga probiotik buatan saya

lebih murah

10. Harga Reaktor Digester

Probiotik berani bersaing.

Sambil berjalannya waktu nanti

rekan peternak akan menemui

keunggulan- keunggulan probiotik

yang belum saya ungkapkan.

Nah….tugas Njenengan untuk

menguaknya………………………..

Suwun……………

GRUP FACEBOOK : AYAM KRESING

SUPER

TWITTER : @BETHA_SUTRISNO

BLOG : BUMITERNAK-

BETHA.BLOGSPOT.COM

EMAIL :

BETHA_SUTRISNO@YAHOO.CO.ID

HAY SILASE DAN JERAMI FERMENTASI


HAY

Hijauan makanan ternak yang

sengaja di potong dan di keringkan

agar dapat di berikan pada masa

musim kemarau. Tujuan hay

adalah : untuk persediaan

makanan ternak di musim kering,

memanfaatkan hijauan pada saat

pertumbuhan terbaik,

mendayagunakan hijauan limbah

dari tanaman kacang kacangan ,

sebagai pakan dalam perjalanan

lintas Benua.

Prinsip pembuatan hay :

menurunkan kadar air menjadi

15-20% dalam waktu singkat

dengan panas matahari maupun

buatan. Lama pengeringan

tergantung sumber panas,

kelembaban, fisik hijauan.

Hijauan kasar biasanya lebih lama

di keringkan debandingkan yang

halus. Tanaman yang telah di

potong dari kebun kemudian di

keringkan, maka dalam periode

pengeringan ini masih terjadi

respirasi yang merubah zat pati

menjadi glukosa yang akhirnya

peca mejadi H2O & CO2, hal inilah

yang mengurangi kualitas dari hay.

Untuk menghindari kehilangan zat

makanan terlalu banyak,

pengeringan harus di lakukan

secepat mungkin, penyinaran yang

singkat dan jangan sampai

kehujanan. Proses kehilangan

selanjutnya pada tahap

penyimpanan dan pengangkutan,

sebab pengangkutan yang kurang

hati hati dapat merusak fisik

hijauan. Saat penyinaran yang

buruk zat makanan yang hilang

atau rusak mencapai 50-60%, tapi

dalam cuaca yang baik hanya

kehilangan 25% saja.

Proses pengeringan

Pengeringan dengan panas

buatan :

Biasanya dilakukan di Negara 4

musim atau sub tropis, sebab

lamanya penyinaran matahari lebih

pendek di bandingkan Negara

tropis, dengan suhu pengeringan

mencapai 600-800 Celcius.

Kelebihannya adalah lebih cepat

dan praktis. Kekurangannya adalah

perlu biaya dan kehilangan Vit D.

Pengeringan panas matahari :

di jemur di bawa sinar matahari,

usahakan daun jangan sampai

keriting dan tempat penjemuran di

beri alas jangan langsung

menyentuh tanah. Tempat

menjemur terbaik denan para

para.

SILASE

Hijauan pakan ternak di potong

potong dalam keadaan segar untuk

kemudian di simpan dengan kadar

air 60-70% di dalam wadah drum

silo dengan kondisi an aerob bebas

O2.

Tujuan pembuatan silase :

1. Untuk membatasi kekurangan

pakan pada waktu musim kering

2. Menampung kelebihan produksi

rumput hijauan atau limbah daun

kacang kacangan

Proses yang terjadi pada

pembuatan silase :

1. Menjaga jangan sampai udara

luar masuk dalam wadah drum

silo, jika masuk akan terjadi

proses pembusukkan. Pada proses

ini terjadi perombakan nilai nutrisi

hingga ada kemungkinan turun.

2. Untuk sementara rumput dalam

silo drum masih bernapas dengan

udara di sekelilingnya dan

menghasilkan CO2 + H2O + energy

panas

3. Setelah udara dalam drum silo

habis, sel sel rumput akan

berhenti bernapas dan daun akan

mati sehingga terjadilah proses

ENSILASE.

4. Adanya pengaruh bakteri,

bakteri laktis acid, streptococcus

lantis dan membentuk asam

laktat /susu

dalam pembuatan silase yang

perlu di perhatikan adalah

membantu bakteri penolong

dengan jalan menambah subtract

( umbi umbian, gamblong, katul )

dan yang perlu di cegah adalah

bakteri pembusuk yang terdiri dari

bakteri clostridium sacharo butirat

dan clostridium tyrobutirat, yang

menghasilkan asam mentega.

Bakteri asam susu asam laktat

dapat tumbuh baik bila dalam

kondisi an aerob sehingga

prosesnya di sebut peragian atau

fermentasi, oleh karenanya agar

bakteri penolong dapat bekerja

optimal maka O2 harus di

keluarkan secara maksimal. Proses

pembentukan asam susu berjalan

sampai ph 4 asam sehingga

perkembangan bakteri clostridium

akan terhambat, keadaan ini

biasanya tercapai setelah 3-4

minggu.

Prinsipnya :

1. Mempercepat habisnya O2

2. Mempercepat kondisi asam

SILO SILASE / TEMPAT TERJADINYA

PROSES SILASE

Bahan silo bisa menggunakan

drum plastic, plastic meteran tebal

atau terpal berlapis plastic yang di

tanam dalam lobang tanah. Intinya

udara tidak boleh masuk dan air

hujan tidak boleh merembes

hingga membasahi isi silo yang

mengakibatkan proses

pembusukan.

Bahan silase :

limbah daun kacang kacangan,

daun leguminosa, rumput, daun

tebu atau semua hijau daun bisa

dip roses system silase.

Bahan pengawet :

molasses /tetes ; 2,5 liter/ 100 kg

bahan

Dedak : 5 kg/100 kg bahan

Tepung jagung : 3,5 kg/ 100 kg

bahan

Onggok : 2,5 kg/ 100 kg bahan

Ampas sagu : 7 kg/ 100 kg bahan

PEMBUATAN SILASE

1. Bahan hijau daun di potong

ptong sepanjang 5 cm, secara

bertahap masukan dalam silo,

setelah sebelumnya sedikit di

basahi air, lalu masukan bahan

pengawet, masukan lagi bahan

silase , injak injak hingga

memadat, lalu masukan lagi bahan

pengawet , beri bahan silase lagi ,

injak injak hingga padat, begitu

seterusnya hingga bahan silase

dan bahan pengawet habis ,lalu

tutup rapat agar udara dan sinar

matahari tidak bisa menembus

dalam silo

Jika memake Jerami Fermentasi ,

EM 4, ( PT )Probitik Top atau

( PSP )Probiotik Semi Plus, dosis

pakai 100 kg bahan silase adalah

250-500 ml yang di campurkan

pada bahan hijau daun /di basahi

sebelum di masukan silo, jika ada

kelebihan masukan dalam silo

PENGAMBILAN SILASE

Setelah seminggu atau dua minggu

atau 4 minggu silase sudah dapat

di ambil, jika ingin di simpan lama

dalam hitungan tahun, minimal

peram silase 1,5 bulan.

Silase di ambil secukupnya saja,

missal untuk stock selama 7 hari,

lalu di angin anginkan, setelah itu

baru bisa di berikan ke ternak.

Setelah silase di ambil , jangan

lupakan proses penutupan silo,

yang rapat agar dalam silo bebas

O2.

Ciri cirri silase yang baik :

1. Rasa dan bau asam tape

caramel

2. Warna hijau dengan sedikit

gradasi coklat

3. Tekstur tetap seperti hijau daun

4. Tidak berjamur, tidak berlendir

dan tidak menggumpal

JERAMI FERMENTASI ATAU

AMONIASI JERAMI

BAHAN

Jerami 100 kg

Urea 2 kg

Star bio atau EM4 atau PSP

( probiotik semi plus ) 250-500 ml

Urea yang di larutkan dalam air

akan menghasilkan NH3/amoniak,

berkat adanya enzim Urease dari

mikroorganisme yang ada di alam

akan mensintesa urea.

Urea di sini setelah menghasilkan

NH3 amonia berfungsi :

1. Menghidrolisa ikatan lignin

dengan selulosa

2. Menghidrolisa ikatan lignin

dengan hemiselulossa

3. Melarutkan sebagian Si ( silica )

4. Mengembangkan serat kasar/

selulosa sehingga memudahkan

penetrasi enzim selulosa pada saat

jerami saat berada dalam rumen

5. Dengan adanya ikatan N dari

ammonia akan meningkatkan CP

dari jerami padi dan juga

meningkatkan TDN daya cerna 30 %

dari serat kasar selulosa dalam

jerami.

Pembuatan :

1. Jerami di potong potong 5 cm

2. Buat larutan urea dan biang

stater di atas + air 5-10 liter,

campur jadi satu semua itu

3. Jerami bertahap di masukan

dalam wadah sambil di basahi di

ciprati air, setahap demi setahap

hingga bahan dan larutan habis,

lalu ikat atau tutup rapat.

Hasil penelitian, Uji kualitas

terbaik ammonia adalah pemakaian

urea 6%, masa peram 2 minggu

dan kadar air amoniasi jerami

adalah 40%. Ini hasil penelitian

Prof Drh Mohammad soejono MSc

MS dari Kepala Laboratorium

Teknologi Makanan

Menghitung pakan alternatif


CARA MENGHITUNG FORMULA PAKAN

Akhirnya baru bisa posting sekarang,

keinginan rekan peternak untuk bisa

menghitung nilai gisi ransum pakan,

yang begitu menggebu. Merangsang

gairah untuk segera membuat draff.

Rasa haus akan ilmu dari rekan

peternak mirip keingin tahuan para

jenius dalam menemukan satu

keilmuan baru. Mengagumkan………

Dalam penyusunan ransum pakan,

kaidah-kaidah tertentu wajib untuk di

perhatikan.

Jadi ndak bisa seenaknya, harus

melalui tahap demi tahap. Metode

menghitung ada bermacam cara, tapi

saya akan focus pada metode Trial

and error

Prinsip metode trial and error atau

teori coba-coba, ini adalah teori yang

paling mudah di terapkan oleh

kebanyakkan peternak.

Mengumpulkan alternative bahan

pakan yang akan diramu, mengetahui

kandungan nilai gisi dan mencobanya

pada satu formula yang telah di

tentukan sebelumnya, nilai gisinya,

sebagai target.

Di sini yang saya kemukakan Cuma

yang penting-penting saja, untuk

kalangan akademik kemungkinn

kurang sreg dengan cara paparan

saya, terlalu simple dan terasa

kurang keren atau kurang ilmiah.

Tapi untuk khalayak umum atau

peternak yang pragmatis praktis

kemungkinan lebih di sukai, langsung

pada pokok persoalan, ndak berbelit-

belit, muter-muter lama dulu baru ke

inti tujuan.

Baiklah…siap-siap konsentrasi untuk

menyerap ilmu, Bismillah………

ANALISIS KIMIA BAHAN-BAHAN PAKAN

JAGUNG :

ME : 3360 Kcal/kg, AIR : 10-13%,

CRUDE PROTEIN : 9%, LEMAK : 4,1%,

SERAT KASAR : 2,2%, Ca : 0,02%,

0,29%

KATUL JAGUNG :

ME : 3300 Kcal/kg, AIR : 10-13%,

CRUDE PROTEIN : 9,7%, LEMAK :

7,2%,

SERAT KASAR : 6,8%, Ca : 0,03%, P :

0,27%

KATUL :

ME : 1850 Kcal/kg, AIR : 11,7%,

CRUDE PROTEIN : 10,1%, LEMAK :

4,9%,

SERAT KASAR : 15,3%, Ca : 0,08%, P :

1,36%

BEKATUL :

ME : 2700 Kcal/kg, AIR : 11%, CRUDE

PROTEIN : 13,6%, LEMAK : 8,2%,

SERAT KASAR : 8%, Ca : 0,03%, P :

1,18%

TEPUNG IKAN :

ME : 3000 Kcal/kg, AIR : 7,7%, CRUDE

PROTEIN : 61,8%, LEMAK : 7,8%

SERAT KASAR : 0,6%, Ca : 4,96%, P :

3,10%

KONSENTRAT 124 POKPHAND :

ME : 2500 Kcal/kg, AIR : 13%, CRUDE

PROTEIN : 30-32%, LEMAK : 3-5%,

SERAT KASAR : 6-8%, Ca : 3-4%, P :

1-1,5%

BR-I :

ME : 3000 Kcal/kg, AIR : 5-7%, CRUDE

PROTEIN : 20-21%, LEMAK : 5-8%,

SERAT KASAR : 3-5%, Ca : 0,9-1,1%,

P : 0,7-0,9%

521 :

ME : 2950 Kcal/kg, AIR : 13%, CRUDE

PROTEIN : 19-20%, LEMAK : 3%,

SERAT KASAR : 5%, Ca : 0,9%, P :

0,6%

PAR-S :

ME : 2800 Kcal/kg, AIR : 12%, CRUDE

PROTEIN : 18,5%, LEMAK : 3%,

SERAT KASAR : 6%, Ca : o,9%, P :

0,6%

KONSENTRAT KIP-333 WONOKOYO :

ME : 2500 Kcal/kg, AIR : 13%, CRUDE

PROTEIN : 38-40%, LEMAK : 5-7%,

SERAT KASAR : 8%, Ca : 4-8%, P :

1-2%

Ini sebagian kecil bahan-bahan

pakan yang sering di gunakan, tapi

sebenarnya masih banyak lagi bahan

lain yang masih bisa di masukan.

Harus di cari bahan pakan yang

mudah dan banyak stock di daerah

masing-masing. Oke…sekarang

berlomba mencari bahan pakan

alternative local…..kalau bisa

usahakan menghapal kandungan

nutrisi bahan-bahan pakan di atas,

biar lebih cepat nanti

menghitungnya….

ZAT-ZAT YANG DI PERLUKAN

Untuk ayam tipe petelur :

Umur ayam 0 – 8 minggu :

EM : 2700-3000 Kcal/kg, CRUDE

PROTEIN : 20-22%, LEMAK : 4%,

SERAT KASAR : 4-6%, Ca : 1%, P :

0,7%

Umur ayam 9 – 16 minggu :

EM : 2600-2900 Kcal/kg, CRUDE

PROTEIN : 14-16%, LEMAK : 4%,

SERAT KASAR : 7-9%, Ca : 1%, P :

0,6%

Umur ayam 17 minggu – afkir :

EM : 2650-2950 Kcal/kg, CRUDE

PROTEIN : 17-18%, LEMAK : 5%,

SERAT KASAR : 6-8%, Ca : 2,5-3,5%,

P : 0,5-0,6%.

Untuk ayam tipe pedaging :

Umur ayam 0 – 4 minggu :

EM : 3000 – 3100 Kcal/kg, CRUDE

PROTEIN : 21- -23%, LEMAK : 4-6%,

SERAT KASAR : 4%, Ca : 0,9%, P :

0,5%

Umur ayam 4 minggu – panen :

EM : 3100 – 3200 Kcal/kg, CRUDE

PROTEIN : 19 – 21%, LEMAK : 4-6%

SERAT KASAR : 4%, Ca : 0,9%, P :

0,5%.

Inilah nilai gisi nutrisi pakan yang

kita jadikan accuan atau target dalam

menyusun formula pakan ayam

pedaging atau petelur.

RUMUS TRIAL AND ERROR

Rumus ini dapat dipergunakan untuk

menghitung nilai gisi nutrisi semua

bahan pakan ransum ayam maupun

hewan Ruminansia. Nilai nutrisi EM

( energy metabolism),

CP( crude protein ), FAT( lemak ), SK

( serat kasar ), Ca( kalsium ), P

( phosphor )

Jumlah kg bahan pakan( BP ) :

Jumlah total kg bahan pakan( BPT ) x

Nilai gisi nutrisi bahan pakan yang di

hitung( NBP ) = Nilai nutrisi( NN )

Ini artinya menjadi : BP : BPT x NBP =

NN

MENGHITUNG FORMULA PAKAN

Ingat pergunakan rumus BP : BPT x

NBP = NN, istilah-istilah pada rumus

inicoba untuk di hapaldan di ingat-

ingat, jangan sampai lupa, Cuma

sedikit….

Misalnya kita menghitung bahan

pakan di bawah ini :

Jagung : 30 kg

bekatul : 37 kg

Sentrat 124 : 33 kg

Total jumlah pakan yang di hitung

100 kg(BPT)

Coba untuk di hitung kandungan EM

dan CP(crude protein) ayo…

semangat……

Jagung :

30 : 100 x 3360 Kcal = 1008 Kcal/kg,

ini nilai EM/karbohidrat jagung

30 : 100 x 9% = 2,7%, ini nilai CP/

protein

Bekatul :

37 : 100 x 2700 Kcal/kg = 999 Kcal/kg,

ini nilai EM/karbohidrat bekatul

37 :100 x 13,6% = 5,03%, ini nilai CP/

protein bekatul

Sentrat 124 :

33 kg : 100 kg x 2500 Kcal/kg = 826

Kcal/kg, ini nilai EM/karbohidrat

sentrat 124

33 kg : 100 kg x 31% = 10,23%, ini

nilai CP/protein sentrat 124

Nilai CP/protein sentrat 124 di ambil

rata-rata/tengah-tengahnya, ini

berlaku untuk semua bahan pakan

yang nilai gisi nutrisi nominal di

antara tiga angka.

Nah sekarang tinggal menjumlahkan

nilai nutrisinya saja, sudah jadi,

mudah tho…

Jadi nilai nutrisi formula pakan di

atas sbb :

CP/crude protein total = 2,7% +

5,03% + 10,23% = 17,96%

EM//karbohidrat total = 1008 Kcal +

999 Kcal + 826 Kcal = 2833 Kcal/kg

Untuk ransum ayam masa produksi/

bertelur ini sudah memenuhi target.

Untuk penghitungan lemak, serat

kasar, Ca dan P caranya sama saja.

Untuk lebih melancarkan dalam

menghitung harus sering berlatih dan

berlatih semangat

Meracik pakan br1 sendiri


MODIFIKASI PAKAN BR-1 ALTERNATIF

Jagung : 52 kg

Katul : 18 kg

Konsentrat ayam potong : 15 kg

Tepung ikan : 15 kg

Jumlah total 100 kg, masih di tambah

Mineral B12 2 kg, Top mix 1 kg,

Tepung tulang 1 kg. Komposisi

alternative pakan seperti di atas nilai

nutrisinya Protein 21 % dan Energi

metabolism 2900 Kcal/kg dengan

harga di kisaran Rp 4400/ kg. Ini di

pakai saat periode Stater.

Jagung : 52 kg

Katul : 23 kg

Konsentrat ayam potong : 15 kg

Tepung ikan : 10 kg

Jumlah total 100 kg, masih di tambah

Mineral B12 2 kg, Top mix 1 kg,

Tepung tulang 2 kg. Dengan nilai

nutrisi Protein 19 % dan Energi

metabolism 2850 Kcal/kg dan harga

Rp 4200/kg

Pakan alternative ini hanya khusus

untuk pembesaran ayam dan bebek

pedaging yang di pelihara dalam

waktu yang singkat. Bisa dalam

bentuk pakan Mash atau lebih bagus

lagi di buat bentuk Crumble, pakai

saja untuk membuatnya dengan

mesin penggiling daging.